RUMAH TIDUNG

 



RUMAH ADAT TIDUNG



Pengertian

   Penelitian ini bertujuan untuk mngetahui dan mendeskripsikan tentang suku Tidung di Tarakan, dan tata krama yang berlaku pada suku Tidung,fungsi dan manfaat tata krama, perubahan-perubahan yang telah terjadi pada tata krama dan dampaknya terhadap tingkah laku. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Tidung adalah suku asli Kalimantan yang beragama Islam, atau bagian dari Dayak khususnya Dayak Murut di Tarakan, Kalimantan Utara. Nama Tidung juga menunjukkan kepada sebuah kerajaan yang kental dengan nuansa keislaman, yaitu kerajaan Tidung.

   Suku Tidung merupakan suku yang tanah asalnya berada di bagian Utara Kalimantan. Ia juga merupakan suku anak Negeri di Sabah. Jadi, Suku Tidumg merupakan suku bangsa yang terdapat di Indonesia maupun di Malaysia (Negeri Sabah). Dalam penelitian ini menemukan bahwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Tidung masih memelihara norma-norma atau aturan-aturan yang mereka sebut dengan tata krama. Tata krama itu berlaku baik di dalam kehidupan keluarga inti, keluarga luas dan di dalam masyarakat.

   Tata krama ini mengatur dalam sendi-sendi kehidupna masyarakat, diantaranya tata krama dalam bersalaman, tata krama dalam hal makan dan minum, tata krama berpakaian dan tata kraman dalam hal pelaksanaan upacara perkawinan. Namun, pada waktu sekarang ini, rupanya telah terjadi perubahan-perubahan masyarakat dalam bertata krama. Ada sebagian tata krama yang sekarang ini sudah di tiggalkan, bahkan yang lebih memperihatinkan lagi, anak muda sekarang sudah banyak yang meningggalkan tata krama yang sudah di tetapkan oleh masyarakat secara turun-temurun sejakdahulu kala. Hal ini dipacu oleh adanya kemajuan teknologi dan informasi, yang mengiringi anak-anak atau generasi muda lebih senang melaksanakan hal-hal dengan cara yang praktis dan instan, mereka tidak mau diatur secara ribet atau rumit.apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut,maka akan sangat menghawatirkan terhadap kelestarian kebudayaan daerah Tidung khususnya, dan kebudayaan daerah-daerah yang ada pada umumnya.



ISI ARTIKEL RUMAH ADAT TIDUNG

1.Rumah Adat Tidung 

    Rumah Baloy adalah rumah adat khas Kalimantan Utara yang memiliki beberapa keunikan Nihh. Lantas, apa saja keunikannya?

   Digunakan Untuk Menyimpan Perahu

   Rumah adat Kalimantan Utara yang disebut dengan Rumah Baloy adalah rumah panggung, yang di kolong rumahnya sering menjadi tempat penyimpanan perahu.

   Perahu sering digunakan orang Suku Tidung karena tinggal di daerah pesisir, serta kebanyakan berprofesi sebagai nelayan atau pelaut.

   Rumah Baloy terbuat dari kayu ulin yang sangat keras dan memiliki ketahanan luar biasa.

   Tidak seperti kayu lainnya yang membusuk dalam air, kayu ulin malah akan semakin kuat sehingga sering disebut dengan kayu besi.Kayu ulin pada Rumah Baloy dihiasi oleh banyak ornamen bermotif burung, naga, bunga, sulur, gajah, ikan kerapu, dan berbagai tumbuhan.

 

2. Digunakan Untuk Berkumpul



   Arsitektur dari rumah adat Kalimantan Utara ini memang begitu unik meskipun sudah ada sentuhan modernnya.

   Rumah Baloy menghadap ke utara dan dibangun lebih tinggi serta berpijak pada tanah. Didirikannya rumah adat Kalimantan Utara ini bukanlah tidak ada fungsinya.

   Rumah ini dibangun memang tidak untuk ditinggali oleh suku Tidung, melainkan dijadikan sebagai tempat berkumpul.



3. Tempat Melaksanakan Acara


   Berbagai kegiatan yang berhubungan dengan adat sering kali
dilakukan di rumah adat Kalimantan utara ini.

   Selain itu rumah Baloy juga bisa difungsikan sebagai hunian
bagi kepala adat.

   Jika ada masalah masalah yang berkaitan adat,
maka rumah Baloy juga dijadikan sebagai lokasi untuk melakukan musyawarah bersama.

   Bukan hanya, rumah adat ini juga bisa dijadikan destinasi wisata budaya yang tak jarang juga akan menampilkan kesenian khas suku Tidung seperti Tari Jepen



4. Warisan Budaya Dengan Nilai Filosofis  


   Rumah adat Kalimantan Utara ini tentunya memiliki keunikan serta ciri khas yang juga mengandung banyak nilai filosofis.

   Hal inilah yang membuat rumah adat ini sebagai warisan budaya yang harus dijaga serta dilestarikan.
Filosofis yang terkandung juga tidak jauh menggambarkan kehidupan masyarakat dari Suku Tidung.

   Adanya ukiran dengan motif yang menggambarkan kehidupan laut pada bagian atap rumah dan bagian risplang juga membuat rumah ini tambah unik.

   Selain itu ruangan yang ada di dalam rumah Baloy memiliki fungsi yang sangat berkaitan erat dengan aktivitas kehidupan sosial pada masyarakat.

   Di mana menunjukkan jika masyarakat Tidung merupakan masyarakat yang berjiwa sosial dan mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan segala masalah.

   Ciri khas rumah adat Kalimantan Utara ini selanjutnya dalah letak bangunan yang menghadap ke bagian utara, Dengan pintu utamanya yang menghadap ke arah selatan.



KESIMPULAN

   Rumah adat Tidung dibangun dengan struktur rumah panggung dengan bahan kayu ulin dan beton, pada zaman dahulu struktur rumah adat Tidung didesain berbentuk rumah panggung karena untuk menghindari dari seruangan hewan buas dan untuk beradaptasi dengan kondisi alam yang berlahan gambut.

   Jumlah keseluruhan data yang diperoleh dari penelitian ini sebanyak 50 data. Data penelitian terdiri atas 18 data ikon yaitu antiplemangu dan kekanus, pari-pari, ukiran, motif bunga anggrek, memniyuku, sambulayang, disaw baloy, panji kapi, balou unod, baloy yampu, baloy denandu, baloy rung, baloy delaki, manuk delaki, burung dara. Terdapat 13 data indeks yaitu sungkul, bebungkol, tabur, busak dian, long soy, kuningan, silaw, ijaw, pulak, lia, mitom, galang tanok, dan nasi pengantin. Terdapat 19 data simbol yaitu tanduk galung, tugul, pepanggil, timbang sapor, padaw tuju dulung, ketan, telur, pisang hijau, gayang lingkuda, atap rumah, tembangan, tukad, pelayang, tiang panggaw, antakesuma, penduduk, busak dian, lugay, dan sedulang.

  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa didalam rumah adat Tidung kota Tarakan terdapat berbagai jenis benda kebudayaan yang terdapat pada ruangan perempuan (baloy denandu), ruangan laki-laki baloy delaki), dan baloy unod, terdapat ukiran, arsitektur, warna, dan miniatur. Benda kebudayaan yang terdapat pada rumah adat bukan hanya sebagai pajangan saja namun juga terdapat makna dan filosofi pada benda ataupun warnanya. Filosofi tersebut menggambarkan pola kehidupan masyarakat suku Tidung dan terdapat makna yang mengandung unsur- unsur magis seperti masyarakat suku Tidung pada zaman dahulu memiliki kepercayaan yang dipercaya oleh nenek moyang mereka terdahulu dan menggunakan kekuatan magis untuk perlindungan diri serta perlindungan dari seruangan luar. Selain itu terdapat juga makna lain seperti menceritakan kehidupan masyarakat Tidung pada tempo dahulu, hal tersebut dapat kita temui pada bagian depan rumah adat terdapat ukiran disepanjang jalannya serta menceritakan tentang keramahan, kerukunan, mata pencaharian, teguh, dan adat istiadat.



PENUTUP

  Demikianlah penjelasan mengenai rumah adat Kalimantan Utara yakni rumah Adat Tidung atau (Rumah Baloy),

   semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekaligus mengenal dengan rumah adat yang berada di Kalimantan Utara ini, dan semoga penjelasan ini dipahami dengan baik oleh Masyarakat di luar sana.



LINK PENGAMBILAN DATA

Pengertian :

http://perpustakaanbpnbjabar.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=2636



ISI :

https://www.orami.co.id/magazine/rumah-adat-kalimantan-utara.



KESIMPULAN :

https://repository.ubt.ac.id/repository/UBT02-10-2023-140450.pdf















Komentar

Postingan populer dari blog ini